A.
Pengertian Fuel Cell
Fuel cell adalah alat konversi
energi elektrokimia yang akan mengubah hidrogen dan oksigen menjadi air. fuel
cell merupakan suatu bentuk teknologi sederhana seperti baterai yang dapat
diisi bahan bakar untuk mendapatkan energinya kembali, dalam hal ini yang
menjadi bahan bakar adalah oksigen dan hidrogen.
Karena energi yang diproduksi fuel
cell merupakan reaksi kimia pembentukan air, alat konversi energi elektrokimia
ini tidak akan menghasilkan efek samping yang berbahaya bagi lingkungan seperti
alat konversi energi
Pertama, anoda sebagai kutub negatif
fuel cell. Anoda merupakan elektroda yang akan mengalirkan elektron yang lepas
dari molekul hidrogen sehingga elektron tersebut dapat digunakan di luar
sirkuit.
Kedua, katoda sebagai kutub
elektroda positif fuel cell yang juga memiliki saluran yang akan menyebarkan
oksigen ke seluruh permukaan katalis.
Ketiga, elektrolit. Yang digunakan
dalam PEMFC adalah membran pertukaran proton (proton exchange membrane/PEM).
Keempat, katalis yang digunakan
untuk memfasilitasi reaksi oksigen dan hidrogen.
Pada satu unit fuel cell terjadi
reaksi kimia yang terjadi di anoda dan katoda. Reaksi yang terjadi pada anoda
adalah 2 H2 --> 4 H+ + 4 e-. Sementara reaksi yang terjadi pada katoda adalah
2 + 4 H+ + 4e- --> 2 H2O. Sehingga keseluruhan reaksi pada fuel cell adalah
2H2 + O2 --> 2 H2O. Hasil samping reaksi kimia ini adalah aliran elektron
yang menghasilkan arus listrik serta energi panas dari reaksi.
Satu unit fuel cell ini menghasilkan
energi kurang lebih 0,7 volt. Karena itu untuk memenuhi energi satu baterai
handphone atau menggerakkan turbin gas dan mesin mobil, dibutuhkan
berlapis-lapis unit fuel cell dikumpulkan menjadi satu unit besar yang disebut
sebagai fuel cell stack
Perancangan
Alat
Rancang bangun ini merupakan susunan dari beberapa plant
kemudian di jadikan satu dengan plant penghasil hidrogen dan plant fuel cell.
Kemudian plant fuel cell untuk mengesktrak gas hidrogen menjadi listrik dengan
mengambil muatan ion positif dengan cara di lewatkan ke plat besing yang di
dalamnya terdapat karet (seal) yang sudah di beri katalis (pemisah) listrik di
peroleh dengan cara melewatkan oksigen masuk bersama hidrogen sehingga ion
positif dari hidrogen dan ion negatif dari oksigen akan di ambil melalui salah
satu konektor kabel. Output dari plant ini bertegangan DC arus searah dan untuk
mengembalikan ke arus bolak – balik perlu adanya inverter DC to AC.
Perancangan
Hardware
Untuk perancangan hardware ini di lakukan dua tahap, tahap
pertama yaitu perancangan hardware dari plant hidrogen yang. Kemudian
perancangan selanjutnya adalah perancangan plant fuel cell plant ini
menghasilkan listrik dengan cara mengesktrak gas hidrogen menjadi listrik
dengan mengambil muatan ion positif dengan cara di lewatkan ke plat besi.
Perancangan
Software
Untuk perancangan software ini di lakukan dua tahap, tahap
pertama yaitu pembuatan software mikrokontroller yang di tujukan untuk membuat
monitoring serta kontrol otomatis dengan menggunakan sensor temperature dan
pressure.
Percobaan
Alat
Setelah terpasang semua alat kontrol dan savetynya maka ke
dua plant tersebut siap di jalankan ketika di jalankan posisi plant hidrogen
harus mencapai pressure yang di inginkan sehingga saat melewati plant fuel
cell,
Analisis
Data
Untuk analisis data yang di ambil adalah tingkat hubungan
antara daya keluaran dengan pressure yang keluar dari plant hidrogen dan
hubungan antara temperatur dan pressure
Tidak ada komentar:
Posting Komentar